Senin, 09 Juni 2014

Jomblo Terkutuk

Gue kadang suka nggak ngerti sama cewek-cewek yang ada dikelas gue. Kenapa mereka santai aja kalau deket sama cowok lain tapi mereka ngerasa segan kalau ngedekatin gue? Apalagi kalau ada yang deket sama gue, pasti yang lain pada suudzon kalau dia itu suka sama gue dan anehnya dia tiba-tiba ngejauhin gue. Mungkin dia pikir kalau pacaran sama gue merupakan pertanda buruk bahkan kutukan seumur hidup.


Entah apa yang salah dalam diri gue yang suci ini. Selain postur dan lekuk tubuh gue yang menyedihkan, kulit gue yang gosong setengah matang dan wajah gue yang kayak setan ini, gue nggak tau kenapa mereka menganggap gue sebagai kutukan? Apa karena gue jomblo istiqamah?
Jujur aja, gue juga pengen punya pacar, cuma gue pikir itu ngak akan mungkin. Soalnya cewek aja pada sinis ke gue kayak gitu. Apa gue harus taro foto gue ditasnya biar mereka bisa ngeliatin wajah gue sepanjang malam. Eh, enggak deh, tar takutnya mereka pake foto gue buat praktek boneka voodoo.

Gue pernah nyoba ngomongin masalah ini sama temen gue si Akbar sama si Riska.
'Ka, yang cewek mau dari cowok apaan sih?' Tanya gue.
'Cewek mah nggak minta apa-apa sama cowok. Cukup baik, setia sama enak diajak ngobrol.' Jelas Riska.
'Kenapa kamu nggak sama si Rangga aja? Dia kan udah mencukupi kriteria.' Tambah Akbar.
Gue cuma senyum-senyum.
'Iya, selain Rangga lah.' Jawab Riska.
'...'
Kenapa gue jadi pengecualian? Memangnya gue bukan cowok?


Sepulangnya, gue langsung dapet telepon dari Eli temen gue sekaligus gebetan gue.
'Halo?' Kata gue.
'Halo ga, lu sibuk nggak?' Tanya Eli.
'Enggak, emang kenapa?' Jawab gue.
'Duh, aku nggak tau harus bilang apa?' Kata Eli.
'Kenapa?' Tanya gue.
'Aduh, aku bingung.' Kata Eli.
'Kenapa? Cepet beritahu gue! Apa lu menyembunyikan harta karun negara? Apa lu adalah avatar terakhir yang harus mengendalikan 4 elemen? Apa lu orang tua gue yang sebenarnya?!' Tanya gue kesel.
'BUKAN BEGO!!!!!!!!!' Teriak Eli kesel.
Hening.
'Ga, maaf ya. aku cuma mau bilang sesuatu.' Kata Eli.
'Bilang apa?' Tanya gue yang mulai ke GRan. Apakah dia bakal nembak gue?
'Aku harus ngejauhin kamu ga.' Kata Eli.
'Kenapa?' Tanya gue bingung.
'Iya, temen aku bilang kalau kamu itu suka bawa aura negatif dan aura itu suka masuk ke tubuh aku.' Jelas Eli.
'Kamu percaya yang kayak gituan?' Tanya gue bingung.
'Ya, enggak sih. Tapi masa aku nggak percaya temen aku sendiri. Lagipula, temen-temen aku suka ngetawain foto kita berdua. Katanya aku mau-mau aja difoto sama gelandangan. Maaf ya ga.' Kata Eli.
Teleponnya pun dia tutup.

Gue langsung lemes, gue cepet-cepet ke kamar buat mikirin semua ini.
Awalnya gue nggak masalah kalau cuma di jauhin gara-gara gue buruk rupa. Tapi ini sih kayaknya udah kelewatan sih. Tapi gue mau gimana lagi? Muka gue emang kayak genderuwo, jenggot udah kayak jenglot, bau badan aja udah kayak kemenyan. Pantes aja gue dianggap pembawa aura buruk.
Apa gue jomblo yang dikutuk seperti sehina ini? Tapi nggak apa-apa deh, gue tinggal kumpulin uang aja buat beli kucing, udah itu gue kawinin.
Orang aja nggak mau sama gue, yaudah gue coba PDKT sama kucing aja.

PERHATIAN : Mengencani seekor kucing memerlukan skill dan kebodohan tingkat tinggio. Harap anda tidak mengencani seekor kucing jika anda belum cukup bodoh

0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerpen Go 4 Blog © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates